Tahun 2014 menjadi tahun yang tak terlupakan bagi
saya. Banyak hal baru dan positif yang saya lakukan pada tahun ini. Sebagai contoh
tepat pada tanggal 3,4 & 5 Bulan November adalah hari dimana saya merasakan bekerja
layaknya professional yang mana itu merupakan pengalaman baru bagi saya.
Saya lolos seleksi menjadi bagian dari penyelenggara
acara untuk mengikuti International PR Summit (IPRS) sebagai Floor Assistance
dalam acara tersebut. Bertugas sebagai Floor Assistance adalah pekerjaan yang
cukup melelahkan. Karena mengharuskan saya untuk selalu siaga disetiap sesinya.
IPRS diselenggarakan oleh EGA Briefings
yang merupakan agen dan konsultan yang bergerak dibidang Public Relations. Rangkaian
acara tersebut terdiri dari Pre Conference, Conference, dan Farewell Dinner.
Memasuki hari pertama yaitu pre-conference, membuat
saya sedikit gugup ketika memasuki ruangan pre-conference. Maklum saja, ini
adalah hari pertama dimana saya bergabung dalam kepanitiaan acara
internasional, sehigga mengharuskan saya untuk berbicara dalam dua bahasa. Hari
pertama pun berlalu, tidak ada hambatan yang berarti dan membuat jalannya
Pre-Conference sukses. Memasuki hari kedua, hari dimana conference / summit itu
berlangsung. Diadakan di tiga ruang berbeda, dan mengharuskan saya beserta
panitia yang lain untuk meningatkan konsentrasi terhadap apa yang diinstruksikan
melalui HT yang terpasang ditelinga kami. Sesekali saya berpindah ruang untuk
membawa peralatan seminar, seperti Clicker, dan Recorder. Tak jarang,
pressure di lokasi kejadian membuat konsentrasi saya sedikit buyar
sehingga beberapa kesalahan kecil kami lakukan.
Mendapat teguran dari Coordinator Conference? Sudah tentu
haha. Baik teguran secara halus dengan nada bicara yang rendah sampai teguran
berupa perkataan yang sangat menyakitkan hati pernah diterima oleh salah satu
teman saya. Untungnya, kami semua menyadari bahwa kami masih butuh banyak belajar,
karena tergabung dalam kepanitiaan ini merupakan sarana belajar diluar kelas
yang menurut kami sangat berharga yang tidak semua orang bisa merasakannya.
Tepat hari terakhir Conference, dihari inilah rasanya
seluruh usaha dan kerja keras kami untuk menyukseskan acara ini akan selesai. Kaki
yang sudah mulai letih untuk berdiri, konsentrasi yang sedikit menurun untuk
mengikuti jalannya acara, dan rasa ingin segera menyudahi conference ini
semuanya ada dihari ini. Hingga akhirnya conference ini berakhir, rasa bahagia,
senang, haru mencampuri perasaan kami sebagai penyelenggara acara. Perasaan bahagia
itu tertuang dalam Farewell Dinner bertempat di restaurant Sri Kedhaton. Makan malam
kali itu terasa sempurna bagi saya, dengan menyantap menu makanan Indonesia yang
lezat, ditemani dengan orang – orang hebat yang sangat rendah hati serta diiiringi
lagu bahagia yang sesuai dengan suasana saat itu. Sesekali kami menari bersama, dan menyanyikan
lagu barat dengan suka cita. Suatu momen indah yang sangat jarang untuk
dirasakan.
Selain itu, untuk bertemu dengan penggelut –
penggelut PR nasional maupun dari dunia internasional, seperti Elizabeth G. Ananto, Felicia Nugroho, Troy Pantouw, Stephen Lock, David
Donohue, Don W Stacks, dan lain sebagainya. Mereka semua membuat saya sebagai
mahasiswa yang juga menekuni dunia yang sama, untuk lebih bersemangat lagi
dalam mendalami ilmu ini. Conference bergengsi tingkat internasional yang
membuat saya sedikit kehilangan rasa percaya diri apakah saya akan mampu
menjadi bagian dari acara ini, dan teryata saya berhasil melalui tiga hari ini
dengan perhatian penuh. Seluruh pikiran, tenaga dan watu saya tercurah untuk
dengan maksimal menjalani bagian dari penyelengara.
Setelah IPRS
2014 berakhir, kini rasa bangga saya beserta teman – teman panitia menyelimuti
pikiran kami untuk menghargai diri sendiri. Saya yakin,dengan pengalaman ini,
saya akan bisa terus meningatkan kemampuan diri saya menjadi lebih berkompeten
dan kredibel lagi untuk segera berperang dalam dunia pekerjaan yang sebentar
lagi mendekati saya.
kalo mau daftar buat yg 2016 gmn ya? soal ny saya buka web ny seperti salah web. makasi
BalasHapus