Minggu, 11 Januari 2015

Sisi lain Sang Ayah

Biografi

            Memiliki ayah yang memiliki rasa humor yang tinggi seperti memiliki alat pembangkit mood secara tak terbatas. Begitulah ayahku, bernama lengkap Wajar Rahman, lahir di Jakarta, 21 Februari 1965. Beliau adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Yang merupakan buah hati dari pasangan suami istri Subur dan Mimi.
            Dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan secara materiil, dan mengutamakan pendidikan diatas segalanya, membuat ayah beserta ketiga kakanya mendapat pendidikan formal sampai ke tingkat sarjana. Selain pendidikan formal, mengikuti les Bahasa Inggris adalah kewajiban dalam keluarga itu. Sehingga ayah saya adalah orang yang fasih Berbahasa Inggris.
            Ketika sedang kumpul satu keluarga besar, saya sering mendpatkan fakta tentang ayah yang sebelumnya ayah tidak ceritakan kepada saya dan adik – adik. Ayah saya adalah anak yang tergolong memiliki banyak akal. Tingkah nya sering membuat Ibu Mimi kewalahan. Mungkin karena ayah adalah anak bungsu, jadi sifat yang ditunjukkannya pun terkadang kekanak – kanakan.
Setelah lulus SMA, ayah melanjutkan ke perguruan tinggi negeri di Solo, Universitas Sebelas Maret.  Beliau menekuni program studi Ekonomi, Manajemen. Disitulah rupanya bersemi sebuah kisah asmara antara Wajar belia dengan seorang gadis cantik bernama Tatik Rochmaniah. Setelah lulus kuliah, Wajar bekerja disebuah perbankan milik nasional Bank Rakyat Indonesia BRI. Selang 2 tahun, Wajar memberanikan diri untuk kembali ke Solo dan segera meminang Tatik untuk dijadikan istri. Dan pernikahan suci pada 22 tahun silam yaitu pada tanggal 25 Agustus 1993, berhasil mendapatkan 1 Putri dan 2 Putra. Fadila Safitri, Farhan Aryasya, dan Fahmi Ilham Muhammad.
          Saat ini beliau memegang jabatan sebagai Kepala Cabang di Bank Syariah Mandiri cabang Medan. Banyak rintangan dan kerja keras yang harus beliau hadapi untuk memegang jabatan sebagai kepala. Berpindah – pindah dari satu kota ke kota yang lain, adalah tuntutan yang harus dijalani. Tanpa kerja keras yang beliau lakukan, doa orang tua, serta restu sang istri tentunya karir beliau tidak akan mudah untuk didapatkan. Dari banyak hal yang dapat saya pelajari dari beliau, satu hal yang sangat menonjol, beliau adalah anak yang sangat mendengarkan perkataan ibunya. Hampir tidak pernah membantah perkataan ibunya, dan sering menenangkannya, adalah faktor pendukung kesuksesan lain yang saat ini beliau dapatkan.
             Saya merasa beruntung dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan satu - satunya ayah yang dapat menjadi sahabat, teman pelipur lara, pelawak, dan motivator hidup terbaik dalam hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar