Senin, 15 September 2014

Untuk Mama

Saya terlahir sebagai seorang anak perempuan yang juga merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Ketika memasuki usia remaja banyak keinginan, bahkan keluh kesah yang saya ucapkan kepada beliau. Sudah tak terhitung rasanya betapa sering saya menyakiti hati lembutnya itu.

Kini, ketika saya sudah mulai untuk hidup sendiri serta berpisah dari orangtua dan  adik dengan  menempuh pendidikan di bangku kuliah  yang berada jauh dari domisilli orang tua saya tinggal, saya menyadari betapa tidak terpujinya tindakan yang telah saya lakukan kepada mama kala itu. Saya baru tersadar betapa pentingnya peran kedua orang tua dalam  kehidupan sang anak terutama ibu yang seharusnya saya jadikan sebagai panutan dalam  menjalani kehidupan  sebagai calon ibu.

Rasa bersalah dan rindu yang mendalam kepada beliau acapkali datang menghampiri saya. Tidak ingin membuang waktu untuk segera memperbaiki perasaan bersalah yang saya rasakan, pada tahun pertama perkuliahan dimulai, adalah masa dimana saya mengeluarkan segala pikiran dan perasaan pada mama. Setiap malam datang, saya selalu menyempatkan untuk menghubungi beliau melalui telfon atau sms. Mengungkapkan permohonan maaf dari lubuk hati yang terdalam. Mengakui segala kesalahan yang telah saya lakukan  dan menyatakan bahwa saya sangat mencintai dan menyayanginya sebagaimana yang telah ia lakukan untuk saya. Terdengar suara beliau yang lembut seperti sedang menangis setelah saya mengucapkan kata I Love You untuknya.

Saat itu juga saya sadar, bahwa kebahagiaan seorang ibu terletak pada sikap dan perlakuan anaknya. Akan sangat penting bagi seorang ibu menyadari bahwa segala usaha jerih payah yang telah ia lakukan selama ini untuk mendidik anak – anaknya membuahkan hasil yang sepadan dengan perjuangannya.

Terima kasih, Ma atas segala perjuanganmu mendidik ku, yang selalu keras kepala dan lebih senang berdebat denganmu. Ratusan baris kalimat demi kalimat yang ku tuliskan pun tak akan cukup untuk mengungkapkan betapa aku mencintaimu. Cinta yang didasarkan pada perasaan bersyukur atas karunia Tuhan yang telah menjadikan ku anakmu yang akan engkau banggakan nantinya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar