Senin, 22 September 2014

Review Film The Devil Wears Prada

Lagi – lagi film hollywood berhasil memukau hati saya. Kali ini film yang saya ingin bahas adalah film keluaran tahun  2006 yang bertepatan pada tanggal 29 Juni. “The Devil Wears Prada” film ini memiliki genre drama – komedi dan  merupakan adaptasi langsung dari novel dengan judul yang sama yang terbit lebih dahulu pada tahun 2003 silam.  Sempat mendapat banyak penghargaan bergengsi seperti dalam ajang Golden Globe Awards sebagai Best Actrees (2007), London Film Critics ‘Circle Award’ untuk Actress of The Year (2006), dan masih banyak lagi membuat hati kita bertanya, siapakah aktris utama dalam film ini? Dan seperti apakah peran yang ia lakoni hingga membuat film ini mendapat begitu banyak perhatian ribuan pasang mata penikmat film hollywood? Ia lah Miranda Priestyly (Meryl Streep). Aktris kawakan dalam perindustrian film di kancah  internasional. Dalam film ini ia memerankan sosok editor di salah satu majalah  fashion nomer satu dan paling terpercaya di Amerika yaitu Runway. Karena majalah ini adalah majalah nomer wahid di Amerika,tak heran jika sang editor bekerja sangat disiplin, memiliki ketertarikan terhadap fashion yang sangat tinggi, dan terkenal sangat kejam dalam  memperlakukan asisten pribadinya diantara yang lain. Sebagai lawan mainnya dalam film ini ialah Andy Sachs atau akrab dipanggil Andrea (Anne Hathaway). Seorang  fresh graduate berlatar belakang jurnalis. Dan pada dasarnya, Andy tidak memiliki ketertarikan dalam dunia fashion. Namun suatu ketika terbersit dibenak Andy untuk memiliki cita – cita sebagai asisten pribadi Miranda. Karena pekerjaaan itu adalah pekerjaan yang sangat didambakan oleh setiap wanita di Amerika, bagaimana tidak? Mengenakan pakaian serba merek dari kepala hingga kaki, menghadiri acara karpet merah, pekerjaan yang sangat bergengsi tentunya. Jutaan wanita rela mati untuk mendapatkan posisi tersebut.
Konflik pada film ini bermula ketika Andy memasukkan lamaran dan melakukan wawancara dengan Miranda. Miranda sangat tidak yakin ketika melihat penampilan Andy yang sangat jadul, tidak modis, dan sedikit gemuk, sangat jauh dari kriteria penerimaan asisten pribadi sebelumnya. Namun dalam wawancara tersebut, Andy berhasil meyakinkan Miranda bahwa ia dapat mempelajari semua hal tentang fashion yang belum ia ketahui selama ini. Dan Miranda pun menerima Andy. Pada awalnya Andy merasa sangat kewalahan dan kecil hati bekerja di majalah tersebut. Andy menjadi satu – satunya pegawai yang berpenampilan sangat sederhana. Ia tidak bisa menyelesaikan  tugas yang diberikan oleh Miranda dengan baik dan tepat waktu.  Alhasil, Andy mendapat cacian  Miranda yang sangat menyakitkan hati walaupun dengan pemilihan kata yang sangat halus namun tetap menunjukkan sisi arogannya. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh asisten utama Miranda, Emily Charlton (Emily Blunt). Memiliki pengalaman lebih dulu untuk berhadapan dengan  Miranda membuat Emily terlihat sangat percaya diri jika membandingkan dirinya dengan Andy.Emily adalah asisten utama yang selalu mendapat pekerjaan utama oleh Miranda, seperti menemani Miranda untuk hadir dalam acara Fashion Show, dsb. Sedangkan tugas Andy hanya berkisar pada membelikan kopi di Starbucks untuk Miranda di pagi hari, sampai dengan mengambil maju milik Calvin Klein dalam waktu yang sangat terbatas.
Namun kegigihan seorang Andy merupakan suatu hal yang patut dicontoh, sampai pada hari dimana Andy meminta bantuan Nigel (Stanley Tucci) seorang Art Director Runway untuk mengubah penampilannya hingga sesuai dengan kriteria seorang yang fashionable.  Andy pun mendapat koleksi baju, tas, hingga sepatu yang semuanya berasal dari merek terkenal serta memiliki tata rias rambut yang sangat trendy. Dan benar saja, hal itu membuat seluruh karyawan Runway terkejut akan penampilannya, begitupun dengan Emily dan Miranda. Hari demi hari, Andy sudah sangat lihai melakukan semua tugas sederhananya itu yang membuat hati dingin Miranda tercuri olehnya. Tugas sederhana itu taklagi diberikan Miranda kepada Andy, melainkan kepada Emily. Hingga puncaknya Andy adalah orang yang diajak Miranda untuk  mendampinginya dalam acara Paris Fashion Week menggantikan Emily yang berhalangan hadir karena kecelakaan yang dideritanya. Hal itu sontak membuat Emily kesal. Karena menurut Emily, ialah orang yang selama ini  berjuang sangat keras untuk medapatkan tiket tersebut.  
Dari semua prestasi yang didapat Andy didunia fashion dan dimata Miranda tentunya, banyak hal yang  ia tinggalkan selama masa mengejar karir tersebut. Seperti hilangnya waktu berkualitas bersama sang pacar, sahabat bahkan ayahanda nya. Setelah menghadiri Paris Fashion Week, tiba – tiba Andy meninggalkan Miranda sendiri memasuki gedung pertemuan lainnya. Andy sadar, bahwa dunia fashion yang ia geluti saat itu adalah dunia yang tidak cocok untuk dirinya.  Hingga Andy memilih jalan untuk mengundurkan diri dari majalah Runway yang telah membesarkan namanya itu dan melamar pekerjaan yang sesuai dengan latar belakangnya yaitu sebagai jurnalis. 
Dalam durasi film selama kurang lebih 2 jam, film ini mengajarkan banyak hal kepada saya untuk selalu optimis menjalani kehidupan dimanapun saya berada. Mengajarkan saya bagaimana harus percaya diri memasuki ruang wawancara dengan pimpinan tertinggi perusahaan dan dengan tekun menjalani tugas dari pekerjaan yang kita lakukan apapun status pekerjaan yang saya miliki. Karena semangat juang yang tinggi akan membuahkan hasil sesuai dengan apa yang telah diperjuangkan. Optimis dan Tekun adalah dua pesan utama yang saya tangkap difilm ini.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar