Minggu, 28 September 2014

Enam Negara Sukses Ikuti Pelatihan Film Dokumenter di STMM

Yogyakarta – Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta menggelar puncak acara ‘The Third Country Training Program (TCTP) on TV Documentary Program Production pada Jum’at (26/9). Kegiatan yang berlangsung di Studio 1 STMM ini merupakan closing ceremony yang telah diselenggarakan selama satu bulan penuh sejak awal September lalu.
Kegiatan diikuti oleh 14 peserta training dari 6 (enam) negara Asia – Afrika yaitu; Indonesia (2), Bhutan (3), Cambodia (2), Lao PDR (3), Zambia (2), & Timor Leste (2).  Hadir pula pejabat dari Kementerian Sekretariat Negara sebagai perwakilan untuk memberikan penghargaan berupa sertifikat dan CD sebagai tanda kesuksesan dan keberhasilan kepada seluruh peserta selama mengikuti masa training di STMM.
TCTP adalah agenda tahunan internasional yang diperuntukkan bagi insan pertelevisian nasional negara berkembang atau negara ketiga yang berhasil terselenggara atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Kementerian Sekretariat Negara. JICA sebagai asosiasi Jepang untuk dunia internasional memiliki banyak misi yang secara garis besar fokus membahas meningkatkan daya saing, mengurangi kemiskinan melalui peningkatkan ekonomi, mengaktifkan pada kegiatan global dan mencapai keamanan atau kesejahteraan sosial. Hal ini sejalan dengan visi misi negara Indonesia sebagai negara berkembang melalui lembaga pemerintahannya seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Sekertariat Negara. Tujuan dari pelatihan kali ini untuk meningkatkan kemampuan teknis dari seluruh peserta dalam proses pembuatan film dokumenter terutama dalam pengoperasian kamera.
Acara closing ceremony  ini menampilkan karya film dokumenter peserta yang telah dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok dan berdurasi rata – rata 30 menit. Ketiga film dokumenter tersebut mengusung tema besar “The Developing Tourism Object to Improve Living Standard”. Dari ketiga film yang ditampilkan, satu film mengisahkan tetang kehidupan masyarakat lereng Gunung Merapi pasca meletusnya Gunung Merapi. Diambil dari sudut pandang warga yang memiliki mata pecaharian baru sebagai pemecah batu lava pijar Gunung. Film ini menjadi beda ketika kedua film lainnya membahas wilayah perkampungan batik Dipowinatan, Jogjakarta yang telah terkenal menjadi daya tarik pariwisata turis lokal maupun mancanegara.  
Acara ditutup dengan pidato singkat oleh Ms. Onyka perwakilan peserta dari Kamboja. Ia mengucapkan terimakasih kepada pihak penyelenggara dan juga menyampaikan kesan positif  bahwa telah meningkatnya kemampuan dari seluruh peserta untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan, seperti kameramen, editor, dubber, dll.  

Senin, 22 September 2014

Review Film The Devil Wears Prada

Lagi – lagi film hollywood berhasil memukau hati saya. Kali ini film yang saya ingin bahas adalah film keluaran tahun  2006 yang bertepatan pada tanggal 29 Juni. “The Devil Wears Prada” film ini memiliki genre drama – komedi dan  merupakan adaptasi langsung dari novel dengan judul yang sama yang terbit lebih dahulu pada tahun 2003 silam.  Sempat mendapat banyak penghargaan bergengsi seperti dalam ajang Golden Globe Awards sebagai Best Actrees (2007), London Film Critics ‘Circle Award’ untuk Actress of The Year (2006), dan masih banyak lagi membuat hati kita bertanya, siapakah aktris utama dalam film ini? Dan seperti apakah peran yang ia lakoni hingga membuat film ini mendapat begitu banyak perhatian ribuan pasang mata penikmat film hollywood? Ia lah Miranda Priestyly (Meryl Streep). Aktris kawakan dalam perindustrian film di kancah  internasional. Dalam film ini ia memerankan sosok editor di salah satu majalah  fashion nomer satu dan paling terpercaya di Amerika yaitu Runway. Karena majalah ini adalah majalah nomer wahid di Amerika,tak heran jika sang editor bekerja sangat disiplin, memiliki ketertarikan terhadap fashion yang sangat tinggi, dan terkenal sangat kejam dalam  memperlakukan asisten pribadinya diantara yang lain. Sebagai lawan mainnya dalam film ini ialah Andy Sachs atau akrab dipanggil Andrea (Anne Hathaway). Seorang  fresh graduate berlatar belakang jurnalis. Dan pada dasarnya, Andy tidak memiliki ketertarikan dalam dunia fashion. Namun suatu ketika terbersit dibenak Andy untuk memiliki cita – cita sebagai asisten pribadi Miranda. Karena pekerjaaan itu adalah pekerjaan yang sangat didambakan oleh setiap wanita di Amerika, bagaimana tidak? Mengenakan pakaian serba merek dari kepala hingga kaki, menghadiri acara karpet merah, pekerjaan yang sangat bergengsi tentunya. Jutaan wanita rela mati untuk mendapatkan posisi tersebut.
Konflik pada film ini bermula ketika Andy memasukkan lamaran dan melakukan wawancara dengan Miranda. Miranda sangat tidak yakin ketika melihat penampilan Andy yang sangat jadul, tidak modis, dan sedikit gemuk, sangat jauh dari kriteria penerimaan asisten pribadi sebelumnya. Namun dalam wawancara tersebut, Andy berhasil meyakinkan Miranda bahwa ia dapat mempelajari semua hal tentang fashion yang belum ia ketahui selama ini. Dan Miranda pun menerima Andy. Pada awalnya Andy merasa sangat kewalahan dan kecil hati bekerja di majalah tersebut. Andy menjadi satu – satunya pegawai yang berpenampilan sangat sederhana. Ia tidak bisa menyelesaikan  tugas yang diberikan oleh Miranda dengan baik dan tepat waktu.  Alhasil, Andy mendapat cacian  Miranda yang sangat menyakitkan hati walaupun dengan pemilihan kata yang sangat halus namun tetap menunjukkan sisi arogannya. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh asisten utama Miranda, Emily Charlton (Emily Blunt). Memiliki pengalaman lebih dulu untuk berhadapan dengan  Miranda membuat Emily terlihat sangat percaya diri jika membandingkan dirinya dengan Andy.Emily adalah asisten utama yang selalu mendapat pekerjaan utama oleh Miranda, seperti menemani Miranda untuk hadir dalam acara Fashion Show, dsb. Sedangkan tugas Andy hanya berkisar pada membelikan kopi di Starbucks untuk Miranda di pagi hari, sampai dengan mengambil maju milik Calvin Klein dalam waktu yang sangat terbatas.
Namun kegigihan seorang Andy merupakan suatu hal yang patut dicontoh, sampai pada hari dimana Andy meminta bantuan Nigel (Stanley Tucci) seorang Art Director Runway untuk mengubah penampilannya hingga sesuai dengan kriteria seorang yang fashionable.  Andy pun mendapat koleksi baju, tas, hingga sepatu yang semuanya berasal dari merek terkenal serta memiliki tata rias rambut yang sangat trendy. Dan benar saja, hal itu membuat seluruh karyawan Runway terkejut akan penampilannya, begitupun dengan Emily dan Miranda. Hari demi hari, Andy sudah sangat lihai melakukan semua tugas sederhananya itu yang membuat hati dingin Miranda tercuri olehnya. Tugas sederhana itu taklagi diberikan Miranda kepada Andy, melainkan kepada Emily. Hingga puncaknya Andy adalah orang yang diajak Miranda untuk  mendampinginya dalam acara Paris Fashion Week menggantikan Emily yang berhalangan hadir karena kecelakaan yang dideritanya. Hal itu sontak membuat Emily kesal. Karena menurut Emily, ialah orang yang selama ini  berjuang sangat keras untuk medapatkan tiket tersebut.  
Dari semua prestasi yang didapat Andy didunia fashion dan dimata Miranda tentunya, banyak hal yang  ia tinggalkan selama masa mengejar karir tersebut. Seperti hilangnya waktu berkualitas bersama sang pacar, sahabat bahkan ayahanda nya. Setelah menghadiri Paris Fashion Week, tiba – tiba Andy meninggalkan Miranda sendiri memasuki gedung pertemuan lainnya. Andy sadar, bahwa dunia fashion yang ia geluti saat itu adalah dunia yang tidak cocok untuk dirinya.  Hingga Andy memilih jalan untuk mengundurkan diri dari majalah Runway yang telah membesarkan namanya itu dan melamar pekerjaan yang sesuai dengan latar belakangnya yaitu sebagai jurnalis. 
Dalam durasi film selama kurang lebih 2 jam, film ini mengajarkan banyak hal kepada saya untuk selalu optimis menjalani kehidupan dimanapun saya berada. Mengajarkan saya bagaimana harus percaya diri memasuki ruang wawancara dengan pimpinan tertinggi perusahaan dan dengan tekun menjalani tugas dari pekerjaan yang kita lakukan apapun status pekerjaan yang saya miliki. Karena semangat juang yang tinggi akan membuahkan hasil sesuai dengan apa yang telah diperjuangkan. Optimis dan Tekun adalah dua pesan utama yang saya tangkap difilm ini.   

Senin, 15 September 2014

Untuk Mama

Saya terlahir sebagai seorang anak perempuan yang juga merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Ketika memasuki usia remaja banyak keinginan, bahkan keluh kesah yang saya ucapkan kepada beliau. Sudah tak terhitung rasanya betapa sering saya menyakiti hati lembutnya itu.

Kini, ketika saya sudah mulai untuk hidup sendiri serta berpisah dari orangtua dan  adik dengan  menempuh pendidikan di bangku kuliah  yang berada jauh dari domisilli orang tua saya tinggal, saya menyadari betapa tidak terpujinya tindakan yang telah saya lakukan kepada mama kala itu. Saya baru tersadar betapa pentingnya peran kedua orang tua dalam  kehidupan sang anak terutama ibu yang seharusnya saya jadikan sebagai panutan dalam  menjalani kehidupan  sebagai calon ibu.

Rasa bersalah dan rindu yang mendalam kepada beliau acapkali datang menghampiri saya. Tidak ingin membuang waktu untuk segera memperbaiki perasaan bersalah yang saya rasakan, pada tahun pertama perkuliahan dimulai, adalah masa dimana saya mengeluarkan segala pikiran dan perasaan pada mama. Setiap malam datang, saya selalu menyempatkan untuk menghubungi beliau melalui telfon atau sms. Mengungkapkan permohonan maaf dari lubuk hati yang terdalam. Mengakui segala kesalahan yang telah saya lakukan  dan menyatakan bahwa saya sangat mencintai dan menyayanginya sebagaimana yang telah ia lakukan untuk saya. Terdengar suara beliau yang lembut seperti sedang menangis setelah saya mengucapkan kata I Love You untuknya.

Saat itu juga saya sadar, bahwa kebahagiaan seorang ibu terletak pada sikap dan perlakuan anaknya. Akan sangat penting bagi seorang ibu menyadari bahwa segala usaha jerih payah yang telah ia lakukan selama ini untuk mendidik anak – anaknya membuahkan hasil yang sepadan dengan perjuangannya.

Terima kasih, Ma atas segala perjuanganmu mendidik ku, yang selalu keras kepala dan lebih senang berdebat denganmu. Ratusan baris kalimat demi kalimat yang ku tuliskan pun tak akan cukup untuk mengungkapkan betapa aku mencintaimu. Cinta yang didasarkan pada perasaan bersyukur atas karunia Tuhan yang telah menjadikan ku anakmu yang akan engkau banggakan nantinya.  

Senin, 08 September 2014

Beranikan diri anda untuk mengemudikan kendaraan roda empat

Memilliki aktifitas yang padat, janji untuk bertemu dengan klien atau relasi tak lain adalah ciri – ciri daripada penduduk disuatu perkotaan. Memenuhi semua tugas dan tanggung jawab yang bukan main banyaknya, mulai dari tugas sebagai pelajar / mahasiswa, karyawan, istri, sampai ibu itu semua adalah tugas yang penyelesaiannya tidak bisa ditunda – tunda. Semakin cepat tugas tersebut diselesaikan, maka semakin cepat pula lah hutang atas tugas tersebut hilang dari pundak anda.  Dalam proses penyelesaian akan tugas tersebut, hal itulah yang bisa kita namakan tingkat mobilitas yang tinggi yang dimiliki oleh setiap penduduk yang menempati wilayah perkotaan.  Karenanya, menjadi seorang yang mandiri dalam pengertian mampu menyelesaikan tugas dan kewajibannya secara optimal dan sesuai dengan kemampuan pribadi  adalah  tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh banyak orang.
Berbagai macam teknologi hadir sebagai sahabat setia manusia untuk membantu melancarkan setiap tugas yang dimiliki oleh setiap manusia. Dalam kasus tingginya tingkat mobilitas yang dimiliki oleh setiap penduduk kota, berbagai macam jenis kendaraan hadir menjadi solusi. Mulai dari roda dua hingga roda empat yang memiliki fasilitas dan tingkat kenyamanan yang berbeda.
Dalam artikel ini, saya akan mengajak para pembaca untuk memberanikan diri untuk belajar mengemudikan kendaraan roda empat atau mobil.
Bagi sebagian orang, mobil masih merupakan suatu kebutuhan yang memiliki sifat tersier. Sehingga tidak ada keterdesakan dalam pemenuhannya. Selain itu, keberanian orang untuk bisa mengemudikan mobil masih sangat kecil porsentase nya dibandingkan dengan yang mengemudikan motor.    Kurangnya pemahaman akan keramahan penggunaan mobil juga menjadi salah satu penyebab dari sedikitnya minat keberanian untuk bisa mengemudikan mobil. Padahal, seperti yang kita tahu kendaraan roda empat ini akan sangat membantu anda untuk bisa bermobilitas dengan aktif tanpa perlu khawatir akan cuaca yang akan terjadi selama perjalanan. Selain itu, anda bisa bergabung dengan teman atau partner terbaik yang anda ingini dalam satu mobil saja sesuai dengan kapasitas yang telah disediakan.

Berikut adalah tips – tips yang sekiranya akan membantu anda untuk membulatkan tekad agar dengan segera dapat mengemudikan mobil dengan lancar;
1. Tanamkan dalam diri anda bahwa mobil adalah kendaraan yang ramah dalam penggunaannya baik untuk yang sudah terbiasa megemudi ataupun pemula
2. Mobil lebih memiliki keuntungan yang banyak dibandingkan dengan motor. Seperti, tingkat keamanan, kenyamanan, dan memiliki banyak fungsi dalam satu kali pemakaian (Transportasi, entertainment, dll)
3. Jika anda belum memiliki uang yang cukup untuk membeli sebuah mobil pribadi, jangan malu dan takut untuk belajar mulai dari mobil teman terdekat atau mengikuti kursus menyetir mobil sampai berhasil dan mendapatkan SIM kategori A.
4. Mengemudikan mobil tidak terdapat perbedaan kompleks dengan kendaraan lainnya. Namun anda harus ingat bahwa anda sedang menemudikan kendaraan yang berukuran cukup besar sehingga perhitungan akan luas dan lebarnya jalanan harus anda perhatikan secara detail.
5. Ketahuilah, bahwa dengan mahir mengemudikan mobil, anda dapat melatih daya ingat rute – rute perjalanan. Yang biasanya anda mengandalkan supir pribadi atau supir kendaraan umum, kini anda harus menggunakan memori otak anda untuk membawa ke rute yang dituju dengan benar. Selain itu dapat membantu meningkatkan refleks tubuh terhadap gerakan serta mengatur emosi dengan baik
6. Yang terakhir adalah, katakan dalam hati anda dengan mahir mengemudikan mobil anda adalah orang yang memiliki nilai lebih dilingkungan anda karena anda bisa jadi orang yang dinilai dapat dengan mandiri menyelesaikan berbagai kepentingan pribadi maupun instansi.