Pagi itu terdengar suara ketukan pintu kamar dan
suara yang memanggil nama saya secara kencang. “Laaaaaa...” saya pun terbangun dari
tidur dan segera melihat jam di handphone Samsung berwarna putih. Jam tersebut
menunjukkan pukul 6.29 AM. Dan saya langsung mejawab panggilan dari teman yang
memanggil saya “Ya Put...” saya merasa sangat berterima kasih kepada
Putri. Andai saja Putri tidak mengetuk pintu kamar saya, ntah apa jadinya
jadwal yang sudah saya rencanakan. Sejujurnya, pagi itu saya sudah memiliki
agenda bersama teman dari organisasi yang saya ikuti. Saya bersama teman –
teman akan mengadakan Open Recruitment untuk menjaring anggota baru dalam
organisasi kami. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung mulai jam 8.00 pagi
hingga jam 12.00 siang. Sadar akan keterbatasan waktu yang saya punya untuk
bersiap – siap, saya segera beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar
mandi. Setelah menghabiskan waktu selama 45 menit untuk mandi, memakai baju
sesuai yang telah ditentukan, dan melakukan riasan pada wajah dan rambut saya
secara natural , segera saya keluar dari kamar dan mengunci pintu kamar untuk
mengendarai kendaraan roda dua lalu pergi ke Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, tempat pelaksanaan Open Recruitment .
Jam menunjukkan pukul 07.45 ketika saya tiba di
tempat pelaksanaan Open Recruitment. Terlihat beberapa peserta yang sudah
berada di tempat dan siap untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD). Kali
ini, kami sepakat membuat konsep acara Open Recruitment tahap pertama berbentuk
FGD. Dengan tujuan, untuk melihat seberapa jauh pengetahuan peserta mengenai
dunia Public Relations sesusai dengan
kasus yang diberikan. Tak hanya itu, cara peserta membawa diri ke dalam
kelompok FGD , cara menjawab pertanyaan, dan tingkat keaktifan peserta juga
akan dinilai pada Open Recruitment tahun ini. Kasus yang akan diberikan tak
jauh dari dunia Public relations. Perhumas Muda Yogyakarta. Ya, organisasi kami
adalah organisasi yang secara aktif bergelut
didunia PR.
Ketika melihat semangat peserta untuk mengikuti FGD,
saya dan panitia yang lain menjadi lebih bersemangat dari pada siapapun pada
hari itu. 18 Oktober 2014, adalah hari yang membuat kami mendapat kesempatan
menjadi panelis dan notulen untuk setiap kelompok dan membahas secara mendalam
mengenai materi kasus yang telah kami persiapkan. Ada 4 kelompok pada masing –
masing sesi yang terdiri dari 6 peserta. Dalam sesi FGD yang telah
dipersiapkan, panelis dan notulen sudah dapat membaca karakter peserta. ada
yang sangat mendominasi situasi, pendiam, penengah, bahkan ada satu peserta
yang senang sekali memancing emosi dari peserta 1 kelompoknya. Bagi saya dan
teman – teman, bertemu dengan orang baru dan memahami karakter dari masing –
masing peserta adalah pengalaman lain yang sangat berharga.
Sesi 1 FGD dilaksanakan selama 45 menit dan selesai
pada pukul 9.30 pagi. Setelah selesai melakukan FGD, peserta sesi 1
dipersilahkan untuk pindah keruangan utama untuk menyantap snack yang
telah dipersiapkan panitia dan dipandu oleh MC untuk melakukan sedikit ice
breaking. Ice breaking ini bertujuan agar menghilangkan stress peserta
selepas melakukan FGD. Tepat pada pukul 10.00 peserta sesi 1 FGD sudah dipersilahkan
untuk pulang. Tak lama peserta sesi 2 FGD pun berdatangan. Sesi 2 FGD dimulai
pada pukul 10.30 dan berakhir pada pukul 11.15 siang. Konsep pada sesi 2 tak berbeda dari sesi 1
FGD. Acara pun berhasi dilakukan hingga selesai sesuai dengan rundown yang
telah dibuat.
Saya sangat
senang karena sebagai koordinator acara sekaligus timer, acara FGD
berjalan sesuai rencana dengan sangat lancar. Hanya terdapat sedikit hambatan
yang tak urung meruntuhkan kreatifitas saya dan teman – teman panitia untuk
dapat menyelesaikan Open Recruitment tahun ini secara sempurna.